4 Fakta Menarik Seputar Taksi Listrik Blue Bird Pakai Mobil Seharga 1 Miliar!
Meskipun waktu ini poly orang yg menggunakan pelaksanaan transportasi online buat berpergian, tapi taksi konvensional lainnya masih permanen bertahan, salah satunya adalah taksi Blue Bird.
Siapa, sih, yang nggak mengenal taksi Blue Bird? Setiap hari niscaya engkau seringkali melihat tunggangan generik ini melintas pada jalanan mak kota yang sangat padat.
Jika selama ini kamu hanya melihat layanan taksi blue bird yg masih menggunakan bahan bakar bensin, sebentar lagi perusahaan ini akan mempunyai armada baru buat usaha transportasinya.
Pasalnya, Blue Bird Group, perusahaan taksi terbesar pada Indonesia itu belum lama ini secara resmi meluncurkan layanan taksi listrik pertama pada Indonesia.
>Menjadi perusahaan layanan transportasi terbesar sekaligus menjadi yang pertama dalam penggunaan bahan bakar listrik buat armadanya, lalu apa saja berita-informasi menarik di pulang penemuan baru ini?
Nah, di artikel kali ini Jaka akan bahas seputar informasi menarik taksi listrik Blue Bird. Buat engkau yang bertanya-tanya, ayo, disimak artikel selengkapnya berikut adalah.
DAFTAR ISI
- Fakta Menarik Mengenai Taksi Listrik Blue Bird
- Menjadi Layanan Taksi Listrik Pertama pada Indonesia
- Menggunakan Merek Mobil dari Produsen Otomotif Besar
- Tidak Kena Tarif Pajak
- Membangun 12 Unit Stasiun Pengisian Listrik Umum
Fakta Menarik Mengenai Taksi Listrik Blue Bird
Menjadi pencetus inovasi layanan taksi listrik pertama di Indonesia tentunya ada hal-hal menarik yg menyelimuti peluncuran armada baru ini.
Sebelum kamu menikmati layanan taksi listrik pertama ini mending kamu baca dulu, geng, mengenai liputan-berita menarik di kembali invoasi ini.
1. Menjadi Layanan Taksi Listrik Pertama di Indonesia

Pada tanggal 22 April kemudian, Blue Bird Group akhirnya meresmikan layanan taksi listrik pertamanya ke hadapan publik. Inovasi layanan taksi listrik ini jua sekaligus menjadi yg pertama hadir pada Indonesia.
Peluncuran taksi listrik tersebut dilaksanakan bertepatan dengan hari bumi.
Menariknya, penemuan ini direalisasikan sesudah pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kementerian Perhubungan mempertanyakan mengenai hal yg mampu dilakukan sang perusahaan layanan taksi buat mengurangi emisi.
Akhirnya sehabis melalui proses yg panjang, Blue Bird Group bisa menjawab pertanyaan itu lewat layanan taksi listriknya.
Layanan taksi listrik ini akan mulai beroperasi dalam tanggal 1 Mei 2019.
Sebelum secara resmi mengumumkan layanan taksi listrik pertamanya pada Indonesia, rupanya Blue Bird jua pernah memakai armada berbahan bakar gas untuk layanan transportasinya dalam tahun '90-an lho, geng.
2. Menggunakan Merek Mobil dari penghasil Otomotif Besar

Pada tahun 1972 silam, Blue Bird menjalankan bisnis layanan transportasi pertamanya memakai armada Holden Torana.
Tidak hanya berhenti hingga di situ, perusahaan ini pula telah seringkali bergonti-ganti merek mobil mulai menurut Honda, Hyundai, Nissan, hingga Toyota.
Tetapi, buat kendaraan beroda empat listriknya kali ini, Blue Bird memakai mobil dari merek akbar yg memang merupakan spesialis kendaraan beroda empat listrik yaitu Tesla. Mobil Tesla yang dipilih buat layanan taksi listrik ini adalah tipe SUV Model X75D.
Tak tanggung-tanggung, harga 1 unit Tesla X75D diperkirakan **mempunyai harga US$84.000 atau lebih berdasarkan Rp1 miliar! **
Berhubung kendaraan beroda empat ini dipakai sebagai layanan taksi listrik eksekutif Silver Bird, kendaraan beroda empat Tesla ini hanya disediakan pada jumlah terbatas yaitu hanya 5 unit armada.
Selain itu ada pula merek kendaraan beroda empat lain yg dipakai buat layanan taksi listrik regulernya yaitu MPV BYD e6 A/T.
Untuk mobil menggunakan merek ini, Blue Bird menyediakan pada jumlah yg jauh lebih poly dari layanan eksekutifnya yaitu sebesar 25 unit armada.
Tidak hanya hingga pada situ, Blue Bird berencana buat menambah unit armadanya sebanyak 200 unit kendaraan beroda empat listrik dalam tahun 2020 mendatang, sehingga pada tahun 2025 mereka dapat mengoperasikan kurang lebih dua ribu unit.
tiga. Tidak Kena Tarif Pajak
Inovasi taksi listrik ini rupanya menerima dukungan positif berdasarkan Menteri Energi & Sumber Daya Mineral.
Sebab pengadaan kendaraan beroda empat listrik ini digadang-gadang nir kena bea masuk & Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Hal ini dikarenakan perubahan skema baru anggaran tarif pajak penjualan atas barang glamor buat kendaraan roda empat.
Aturan PPnBM ini sekarang tidak lagi menghitung kapasitas mesin melainkan melihat efisiensi. Semakin rendah emisinya, maka semakin rendah tarif pajaknya.
Selain itu, anugerah insentif dalam bentuk peraturan pemerintah & peraturan presiden terkait kendaraan beroda empat listrik sangat mendukung untuk layanan taksi listrik ini dikembangkan.
Sebab, menggunakan anugerah insentif itu pemerintah menolkan PPnMb buat mobil listrik. Tetapi, pajak nol % ini nir berlaku buat tunggangan kendaraan beroda empat super car seperti Lamborghini cs.
4. Membangun 12 Unit Stasiun Pengisian Listrik Umum
Dengan penemuan yg diberikan sang Blue Bird lewat layanan taksi listriknya, tentunya sine qua non solusi mengenai pengisian bahan bakarnya.
Oleh karenanya, menjadi langkah awal pihak Blue Bird menciptakan sebanyak 12 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pada bengkel sentra Blue Bird.
Selanjutnya, mereka berencana akan menambah 2-3 unit SPLU baru pada tempat kerja pusat Blue Bird yg berlokasi di daerah Mampang.
Tidak hanya power bank yg mempunyai fitur fast charging, stasiun pengisian listrik ini juga dikabarkan sanggup mengisi daya secara cepat karena sudah dilengkapi dengan teknologi fast charging yg mempunyai kecepatan 40 kWh.
Sehingga diperlukan ketika hanya sekitar dua jam buat mengisi penuh daya taksi listrik ini.
Akhir Kata
Itulah informasi-kabar menarik seputar taksi listrik Blue Bird yg belum lama ini diluncrukan.
Wah, menarik buat dicoba nih, geng, layanan taksi listriknya. Setelah sekian lama akhirnya Indonesia punya layanan transportasi publik yg ramah lingkungan.
Baca juga artikel seputar Viral menarik lainnya berdasarkan Shelda Audita.
Comments
Post a Comment