Disusupi Intelijen China Google Justru Dituding Jadi Pengkhianat Negara Sendiri?
Baru saja perang dagang antara China & Amerika Serikat mereda yang ditandai menggunakan baikannya Donald Trump dan Huawei, kini berita terbaru kembali muncul di antara dua negara ini, geng.
Belum lama ini, Google menjadi galat satu perusahaan teknologi super besar pada Amerika Serikat dituding telah disusupi oleh intelijen China.
Hal itu diungkapkan sang keliru satu pendiri PayPal, Peter Theil, yg meminta FBI dan CIA untuk menyelidiki Google soal relasinya menggunakan China.
Dalam hal ini Theil menitikberatkan pada beberapa pertanyaan yang menurutnya harus dijawab oleh Google.
Pertanyaan tadi antara lain, "Berapa poly badan intelijen asing yang menyusup ke Manhattan Project for AI?" & "Apakah manajemen senior Google menduga jikalau mereka sudah disusupi oleh intelijen China?".
Mendengar tudingan tadi, Donald Trump menyatakan pemerintahannya akan menginvestigasi apakah Google mendukung pemerintah China.
Lebih lanjut, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan melibatkan berbagai lembaga, termasuk Departemen Kehakiman buat mencari bukti atas tuduhan Theil tersebut.
Google Bekerja Sama Dengan Militer China?
Tuduhan yg dilontarkan Peter Neil pada konferensi Konservatisme Nasional pada Washington itu bukan tanpa alasan, geng.
Sebab sebelumnya Google pernah menolak bekerja sama dengan militer Amerika Serikat dan menentukan herbi militer China.
Tudingan Theil pula sepertinya mengacu pada keputusan Google dalam tahun 2018 silam yang tidak memperbarui kontrak dengan Departemen Pertahanan Alaihi Salam dalam mengembangkan kecerdasan protesis buat drone lantaran masalah etika.
Selanjutnya, Google juga pernah santer diberitakan sedang menggarap mesin pencari yang mengikuti aturan sensor China lewat sebuah project bernama Dragonfly.
Namun, project tadi mendapat poly kecaman termasuk dari para karyawan Google yg menilai bila perusahaan teknologi raksasa ini terlalu tunduk dengan anggaran China.
Dari kecurigaan-kecurigaan tadi, Theil menganggap kalau Google sudah bekerja sama menggunakan militer China.
Google Menyangkal Telah Disusupi Intelijen China
Dalam rapat dengar pendapat yg diadakan sang Senat AS pada 16 Juli kemudian, Karan Bhatia selaku pejabat Google menyangkal tuduhan jika perusahaan mereka sudah disusupi oleh agen intelijen China.
Bhatia pula memastikan jikalau keputusan Google mengenai kontrak dengan pemerintah AS nir didasarkan pada tekanan menurut China.
Lebih jauh, Bhatia menjelaskan bahwa Google telah menghentikan upaya pengembangan mesin pencari yang mematuhi aturan sensor China.
Tetapi, ketika ditanya para senator, Bhatia menolak berkomitmen buat nir menyensor konten pada China.
China sendiri dikenal sebagai negara yg sangat ketat tentang anggaran sensornya, Google sebagai galat satu situs yg jua ikut diblokir di China karena nir mematuhi anggaran sensor tersebut.
Comments
Post a Comment