Milenial dan Gen Z Indonesia Tak Suka Nonton TV: Survey JalanTikus
Sepuluh tahun yang lalu, mungkin cita rasanya nggak ada hari tanpa nonton TV. Tapi di 2019, ternyata lebih berdasarkan separuh generasi belia pada Indonesia sudah jarang nonton TV.
Jangan-jangan, kamu juga galat satunya?
Beberapa orang bilang ini merupakan indikasi bahwa kualitas program televisi lokal semakin menurun.
Tapi tentunya kita jua nggak sanggup mengabaikan bahwa jaringan internet yang semakin cepat, terjangkau, & mudah diakses, menciptakan poly orang meninggalkan TV & beralih ke nonton online.
Di Februari 2019, JalanTikus.Com menggelar kuesioner mengenai kebiasaan menonton buat orang Indonesia. Tujuannya adalah buat mengetahui apakah menonton TV masih jadi kebiasaan sehari-hari bagi generasi milenial dan gen Z di Indonesia.
DAFTAR ISI
- Siapa saja yang disurvey?
- Hasilnya: dominan nggak pernah nonton TV lagi
- Acara apa yang masih ditonton pada TV?
- TV bukan lagi media favorit buat menonton
- Acara TV luar negeri lebih disukai ketimbang program TV lokal
- Meski begitu, mayoritas permanen nonton serial luar negeri bukan pada TV
- Sebagian akbar milenial & gen Z Indonesia memilih nonton online atau download
- Apa yg membuat nonton online lebih terkenal menurut televisi?
- Apa adalah bagi industri televisi?
Siapa saja yg disurvey?
Survey dilakukan secara online lewat email kepada 335 pembaca JalanTikus.Com.
Sebanyak 40,7% responden merupakan generasi Z alias gen Z, yang berusia menurut remaja sampai aporisma 23 tahun.
Sisanya yaitu 59,4% adalah generasi milenial yang berusia 24 sampai 39 tahun.
Menurut definisi Pew Research Center, yang termasuk generasi Z merupakan orang-orang yg lahir mulai berdasarkan tahun 1996 sampai 2012, sehingga usianya pada tahun 2019 ini aporisma merupakan 23 tahun.
Tak heran apabila dari seluruh responden berita umum JalanTikus ini, sebesar 17,8% masih berstatus anak didik sekolah (SMA atau SMP), & 16,tiga% berstatus mahasiswa atau mahasiswi.
Sisanya yaitu 61,1% sudah bekerja, baik itu kerja kantoran, atau menjadi freelance, atau menjalani usaha sendiri alias sebagai entrepreneur.
Hasilnya: mayoritas nggak pernah nonton TV lagi
Sebagian akbar responden atau sebesar 58% menjawab bahwa menonton TV nggak ada lagi pada dalam aktivitas mereka sehari-hari.
Dari nomor tadi, 24,dua% mengaku masih menyalakan TV meski hanya ditonton kurang berdasarkan satu jam. Sementara itu, sebanyak 33,8% menjawab bahwa mereka telah Tidak pernah atau sangat jarang menonton TV ketika ditanya berapa jam sehari yang dihabiskan pada depan televisi.
Meski begitu, masih ada 32% responden yang menonton TV setiap harinya sekitar 1-tiga jam, dan 10% yang masih menonton lebih dari 3 jam sehari.
Acara apa yg masih ditonton di TV?
Memang relatif banyak milenial & gen Z yang telah sporadis nonton TV. Tapi program apa saja yang menciptakan mereka tetap tertarik buat menonton TV?
Ternyata dominan yaitu sebesar 24,2% tetap menyalakan TV demi menonton informasi. Di posisi berikutnya ada talk show & program bincang-bincang komedi yg dipilih oleh 22,1% responden, diikuti sang film Hollywood yg jadi tujuan nonton TV bagi 21,dua% responden.
Pertandingan olahraga jua umumnya masih disiarkan di televisi, sehingga ini jadi pilihan 17,8% responden buat tetap menonton TV, diiringi menggunakan 7,7% responden yang menonton TV hanya jika ada siaran pribadi acara tertentu, misalnya waktu pembukaan dan penutupan Asian Games kemarin.
Sinetron & film Indonesia menduduki peringkat terbawah sebagai daya tarik menonton TV bagi milenial & gen Z di Indonesia, karena hanya 4% yang menonton TV untuk nonton film Indonesia, dan dua,8% yang menyalakan TV hanya buat nonton sinetron.
TV bukan lagi media favorit untuk menonton
Uniknya, meski masih ada 42% responden yg masih rajin menonton TV lebih menurut satu jam setiap harinya, ini bukan berarti bahwa generasi milenial & gen Z memang lebih bahagia menonton TV.
Saat ditanya media apa yang paling disukai buat menonton, antara televisi, komputer/laptop, atau handphone (HP) dan tablet, hanya 28,7% responden yang menjawab lebih senang nonton pada televisi.
Mayoritas lainnya mengaku lebih bahagia nonton di HP atau tablet, yaitu sebesar 38,1%, ad interim 33,dua% merasa lebih nyaman nonton pada laptop atau personal komputer .
Acara TV luar negeri lebih disukai ketimbang program TV lokal
Salah satu alasan memudarnya norma nonton TV bagi milenial dan gen Z mungkin jua herbi jenis tontonan yg disukai.
Sinetron dan acara televisi lokal nggak membuat mereka tertarik menonton TV, karena sebagian besar antusiasme mereka adalah pada program TV luar negeri.
Sebanyak 66,dua% responded menyatakan lebih senang nonton serial TV luar mulai dari serial Hollywood, drama Korea, hingga anime Jepang, dibanding 33,8% yg masih lebih senang program TV lokal.
Meski begitu, dominan tetap nonton serial luar negeri bukan di TV
Dengan semakin maraknya K-drama & serial televisi barat yg kian populer pada kalangan milenial & gen Z, wajar bila sebagian besar lebih menentukan serial impor ini dibanding produk lokal.
Tapi apakah ini berarti stasiun televisi lokal perlu menayangkan lebih banyak program TV luar negeri?
Belum tentu.
Ternyata mayoritas responden yaitu 64,3% tetap menentukan nonton serial luar negeri favorit mereka secara online, atau bahkan download berdasarkan internet, bahkan meskipun program tadi ditayangkan pada TV lokal.
Dari nomor tersebut, sebanyak 34,9% menentukan nonton online alias streaming mengikuti jadwal sendiri, dan 29,4% menentukan mengunduh alias download drama Korea atau serial TV barat tadi untuk ditonton nanti.
Hanya 35,8% yang menyatakan tetap akan menonton serial tadi di televisi sinkron dengan jadwal tayang di TV tersebut.
Sebagian besar milenial & gen Z Indonesia memilih nonton online atau download
Meski 58% responden sudah nir pernah menonton TV atau hanya menonton kurang berdasarkan satu jam per hari, bukan berarti habit menonton di kalangan milenial dan gen Z jua berkurang.
Ternyata hanya media & cara menontonnya saja yg berubah, karena ketika ini televisi bukan lagi asal hiburan yg primer.
Sebanyak 71,6% responden mengaku menghabiskan lebih berdasarkan satu jam setiap harinya buat menonton online secara streaming, atau menonton film/serial TV hasil download dari internet.
Dari nomor tadi bahkan 25,7% menghabiskan lebih menurut tiga jam pada depan komputer, HP, atau tablet setiap harinya buat menonton.
Bagi 19,6% responden, ketika yang dihabiskan buat streaming online atau nonton download-an hanya kurang dari satu jam per hari, tetapi ini memperlihatkan bahwa aktivitas nonton online ini memang ada pada kebiasaan sehari-hari mereka.
Hanya terdapat 8,8% responden yang mengaku nir pernah atau sangat sporadis menonton online baik pribadi ataupun download dulu.
Apa yg membuat nonton online lebih terkenal dari televisi?
Mungkin poly yg penasaran, kenapa milenial dan gen Z beralih ke nonton online atau download, padahal di setiap tempat tinggal umumnya televisi selalu tersedia?
Kemudian, jika serial favorit ditayangkan di stasiun TV lokal, kenapa masih wajib download atau nonton online?
Menurut responden informasi lapangan JalanTikus, terdapat beberapa alasan kenapa mereka memilih streaming online atau download film juga serial TV secara ilegal pada internet.
Kalau engkau menduga alasan utamanya adalah karena download berdasarkan internet itu gratis , ternyata ini galat. Hanya 17,4% responded memilih menonton atau mengunduh menurut internet hanya karena tak perlu bayar.
Mayoritas responden yaitu 46,8% menjawab bahwa alasan primer mereka menonton online atau download dulu adalah karena waktunya lebih fleksibel, bisa ditonton kapan saja sesuai jadwal sendiri, dan bisa ditonton pada mana saja meski sedang tidak terdapat televisi.
Sebanyak 25,8% punya alasan lain yaitu karena ingin mengoleksi film atau serial televisi tadi, sehingga sanggup ditonton ulang kapanpun.
Sementara itu 10% responden menentukan download atau nonton online karena acara tersebut nir tayang di TV lokal.
Apa adalah bagi industri televisi?
Televisi mungkin masih populer di kalangan generasi yg lebih tua, tetapi bagi milenial & gen Z, masa depan menonton merupakan bukan lagi menggunakan televisi.
Secara perangkat elektro, TV mungkin malah akan lebih poly digunakan sehabis dihubungkan ke internet buat menonton streaming secara online, atau dihubungkan ke komputer buat menonton serial maupun film output download.
Tayangan yang sanggup jadi potensi buat menunda generasi muda di depan televisi, selain pertandingan olahraga dan siaran pribadi, merupakan informasi & talk show.
Saat ini telah banyak acara talk show yg menyasar penonton milenial dan gen Z, terlihat dari pilihan host, format acara, gaya bicara, & pemilihan bintang tamu.
Tapi ternyata tayangan fakta adalah daya tarik primer televisi bagi milenial dan gen Z, bahkan mungkin jadi alasan primer kenapa memiliki TV di tempat tinggal masih dipercaya penting.
Kedua acara ini, talk show & fakta, mempunyai persamaan yaitu sama-sama menyajikan liputan & bukan sekadar hiburan.
Siapa sangka ternyata media televisi yg dulu dianggap sebagai perangkat utama buat rekreasi dan hiburan, sekarang ternyata lebih diperlukan menjadi penyampai warta.
BACA JUGA
- 10 Channel Terbaik buat Menonton Film Kartun di Internet
- 14 Smartphone Terbaik buat Nonton Film Ala Bioskop
- tiga Manfaat Nonton Film pada Smartphone, Nomor tiga Paling Penting!
- 5 Tipe Penonton TV yg Cuma Ada di Indonesia
- 15 Aplikasi Streaming TV Online pada Gratis!
Comments
Post a Comment