Review Film Peppermint: Ketika Emak-emak Lebih Jago Dari Rambo
Sebenarnya film-film menggunakan tokoh primer perempuan super badass (heroine) bukan kali ini saja timbul. Sebut saja Wonder Woman, Atomic Blonde, Red Sparrow & lain-lain. Tetapi Peppermint menyajikannya dalam level yg tidak sinkron. Film yg rilis di Amerika Serikat semenjak lepas 7 September 2018 ini, memang wajib bersaing dengan film The Nun, tetapi dari Jaka, film ini 5x lebih 'angker' menurut The Nun.
Film yg disutradari dengan sangat apik oleh Pierre Morel (Taken) & dibintangi dengan sangat Piawai sang Jennifer Garner menjadi tokoh primer. Film ini juga didukung sang John Ortiz, John Gallagher Jr, Juan Pablo Raba, & Tyson Ritter.
- Cekam Teror The Nun Dari The Conjuring Universe
- Review Film The Legend of Muay Thai 9 Satra: Animasi Thailand Yahud Rasa Hollywood
- Review Film The Predator: Sadisnya Manusia Jadi Mangsa Perburuan Alien
Kerasnya Perjuangan Seorang Ibu pada Menuntut Keadilan
Story line film ini sebenarnya cukup sederhana. Riley North (Jennifer Garner) sedang berusaha mati-matian buat membalaskan dendam kesumat yang telah dia pendam sampai 5 tahun lamanya, atas penghilangan nyawa keliru target yg dilakukan sang mafia narkotika kelas kakap, terhadap anak & suaminya.
Riley menghilang tanpa jejak sama sekali, sesudah pembunuhan yang menimpa anak dan suaminya. Hingga akhirnya, beberapa hari sebelum natal beliau pulang buat 'merayakan anniversary ke-lima' atas kematian suami dan anaknya dengan menciptakan geger kota Los Angeles.
Akting dan Action Memukau Jennifer Garner
Satu hal yg patut diapresiasi menurut film ini merupakan kemapuan akting menurut Jennifer Garner. Sebagai pemeran primer. Akting & penyampaian karakter yang diberikan Jennifer di dalam film ini sangat believable. Kita seolah-olah sanggup merasakan kepedihan, kehilangan, rindu, dan afeksi seorang Ibu yang sedang berjuang meninggal-matian memperjuangkan keluarganya, walau dari sebagian orang cara yg dia pilih galat.
Banyak adegan-adegan spesial film action 'berdarah-darah' yg biasa dilakukan oleh laki-laki , dilumat habis sang Jennifer di pada film ini. Sebut saja adegan berkelahi one on one hanya dengan pisau, tembak-tembakan brutal, sampai adegan menjahit luka menganga dampak duel menggunakan tokoh antagonis menggunakan menuangkan Vodka menjadi desinfektan, ditampilkan dengan sangat apik sang Jennifer. Kamu gak akan sadar bahwa wanita mampu seganas itu pula!
Main Hakim Sendiri? Pembunuh? Atau Ibu yang Sedang Membela Keluarganya?
Pesan moral yang ingin disampaikan dalam film ini jua sangat menyentuh. Ketika terdapat seorang Ibu sedang menuntut keadilan atas diri dan keluarganya tetapi dengan cara yg 'membabi buta' apakah bisa dianggap menjadi sebuah kebaikan? Sepanjang film ini kamu akan diberi tahu mengapa Riley mampu 'setega' itu terhadap gerombolan mafia yang sedang diburunya.
Satu hal yang mungkin kurang dalam film ini adalah story line & plot twist yg sangat sederhana, sebagai akibatnya kompleksitas akting yg dibangun sang Jennifer Garner terasa sedikit sia-sia. Namun menjadi film action, Peppermint bisa disetarakan menggunakan film-film action brutal kelas A lainnya misalnya Taken, John Wick, Atomic Blonde sampai Mad Max Furry.
Akhir Kata
Itulah review Jaka tentang Film Peppermint yang akan segera tayang pada bioskop-bioskop kesayangan kamu. Buat kamu yang penasaran menggunakan aksi menantang maut Jennifer Garner dalam melakukan aksi main hakim sendiri, silakan saksikan cuplikannya melalui trailer di bawah ini. Silakan share & komen artikel ini buat terus menerima warta, tips & trik, & kabar seputar teknologi dari Jalantikus.Com
Comments
Post a Comment